Penggagas dan praktisi NLP (Neuro Language Programming) John Grinder dan Richard Blunder mengatakan bahwa cara pandang seseorang mempengaruhi sebagian besar tingkah lakunya.Akibatnya, pola asuh orang tua cenderung dipengaruhi oleh cara pandang dalam melihat anak-anaknya.Cara pandang yang negatif tentang anak akan melahirkan sikap yang negatif dalam mendidiknya dan begitu juga sebaliknya.
Beberapa cara pandang yang salah terhadap anak yang harus diwaspadai dan dihindari adalah sebagai berikut.
a.Cara pandang hitam-putih vs warna-warni.
Apa sich cara pandang hitam-putih itu? ya...artiny seorang anak itu cuma dibagi ke dalam dua kategori, kalau tidak "putih," ya.."hitam,".Marilah kita ingat-ingat, betapa kita semua sudah sejak lama terpengaruh atau malahan menjadi korban cara pandang semacam ini.Selalu membadingkan si anak antara dia dan orang lain.Seperti contoh, dirumah kerap kalitanpa sadar kita terus membandingkan perilaku anak yang satu dengan yang lain,"kamu kok tidak rajin seperti kakak","kamu kok sulit diatur tidak seperti adik.".Ini semua terjadi karena kita telah meletakkan sudat pandang hitam-putih terhadap anak-anak kita.
b.Jika orangtuanya baik, pasti anaknya baik!
Seorang pengasuh anak yang terkenal, yakni Nanny Deborah, salah seorang Nanny dari Tim Nanny 911 mengatakan,” Anak nakal bukan dilahirkan.Anak nakal itu dibentuk oleh lingkungan keluarganya.Apabila tidak dididik secara tepat, tidak ada jaminan jika orangtuanya baik, kelaknya anaknya akan menjadi orang yang baik.
c.Jika orangtua berasal dari keturunan orang baik-baik, pasti anak akan tumbuh menjadi orang baik!
Saat anda menemukan ada sebuah keluarga baik-baik dan memiliki anak-anak yang baik, itu berarti keluarga tersebut telah mewarisi habit mendidik yang baik.Habit itulah yang diturunkan dari generasi ke generasi, bukan karena faktor genetik.Mungkin kita bisa menarik kesimpulan yang berkebalikan, meskipun kita keturunan baik-baik, tetapi jika kita tidak menurunkan habit mendidik yang baik pada anak-anak kita, kemungkinan besar kita tidak akan melahirkan anak-anak dengan perilaku yang baik.
d.Orangtua lebih berpengalaman, berarti selalu lebih benar!
Bisa saja orangtua lebih berpengalaman dari anaknya, tetapi apa selalu setiap pengalaman kita itu menjadi kebenaran bagi pengalaman anak kita pada zaman sekarang?
Orang bijak mengatakan bahwa tugas orangtua bukanlah memaksakan kebenaran melalui pengalaman kita, melainkan melatih anak kita menemukan kebenaran melalui pangalamannya sendiri.
e.Apa yang kita anggap baik, pasti baik juga bagi anak kita!
Zaman dulu, paradigma semacam ini masih sangat kental sekali, terutama saat orangtua berusaha memilihkan jodoh bagi anak-anaknya.Apa yang dianggap cocok bagi orangtua, pasti akan cocok bagi anaknya.Contoh lain, misalnya dalam memilihkan sekolah, memilihkan pakaian, hingga menentukan apa saja yang harus dilakukan oleh anak.Coba tanyakan pada anak anda, pasti ia punya banyak jawaban dan alasan.Yang baik bagi anak kita adalah perpaduan pengalaman kita, diskusi logis, serta pemikiran dan pengalaman si anak sendiri.
f.Pihak orangtua merasa zaman dulu lebih baik daripada zaman sekarang!
Yang mungkin jauh lebih relevan adalah pada zaman dulu saat kita dibesarkan oleh pengaruh budaya ekternal jauh lebih sedikit ketimbang pengaruh keluarga.Namun sebaliknya zaman anak kita sekarang dibesarkan dengan beragam pengaruh budaya ekternal, baik dari pergaulan dengan lingkungan sekitar maupun melalui siran televisi yang efeknya ternyata jauh lebih besar.
"Didiklah anak-anakmu sesuai zamannya, karena ia akan hidup pada zamannya dan bukan pada zaman kamu dahulu hidup."
4 comments:
Terimakasih telah ikut berpartisipasi mendukung program Indonesian Strong from Home.
Salam hangat,
ayah edy
salam..terimakasih..sangat bermanfaat untuk saya
klo boleh minta izin di copy ya....he..he
@Ayah Edy, maaf bukunya saya kutip.Terima kasih atas perhatiannya.
@diswanto,Terima kasih kembali, silakan dicopy.
bagus...nice article...be more creative kidz...
Post a Comment