Artikel Yang Paling Populer

Thursday, August 09, 2007

Tahun 2007 Cuaca Terburuk

| Thursday, August 09, 2007 | 3 comments


Berhati-hatilah jika anda termasuk akan melakukan perjalanan jauh.Bukan menakut-nakuti, tapi begitulah kenyataannya bahwa akhir-akhir ini cuaca sangat tidak bersahabat diakibatkan oleh adanya pemanasan global.
Hasil Riset
Bumi bukan lagi tempat yang nyaman bagi umat manusia.Kalimat itu bukan lagi slogan kampanye lingkungan hidup, melainkan kesimpulan dari World Meteorological Organization (WMO), badan PBB yang memantau cuaca, atas riset pantauan iklim dan cuaca pada paro pertama 2007
Dalam riset oleh ahli cuaca dari 188 negara anggotanya, WMO menyatakan temperature permukaan bumi pada Januari sampai April tercatat paling tinggi.Kenaikan temperature permukaan bumi naik dari 1 derajat Celcius dari rata-rata suhu bumi pada bulan tersebut sejak observasi cuaca global yang dilakukan pada tahun 1880.
Sebagian ilmuwan yakin bahwa cuaca ekstrem semakin sering muncul karena peningkatan emisi gas beracun kabondioksida.Dampak pemanasan tersebut adalah banyaknya bencana-bencana alam, seperti banjir bandang di India, Bangladesh, dan Nepal, musim hujan paling lama dan paling lebat sejak tahun 1766 yang terjadi di Inggris, banjir di negara Afrika , dan juga gelombang-gelombang pasang yang terjadi di perairan Indonesia.

Sejarah iklim Bumi
Tentu muncul pertanyaan, apakah emisi gas rumah kaca ke atmosfir itu hanya berdampak buruk? Dan apakah iklim Bumi selamanya tetap nyaman seperti beberapa abad terakhir ini? Keberadaan gas rumah kaca khususnya karbondikosida di atmosfir ternyata juga amat bermanfaat bagi iklim Bumi. Jika atmosfir Bumi tidak mengandung gas rumah kaca, suhu rata-rata di permukaan Bumi hanya akan mencapai minus 15 derajat Celsius. Artinya kita berada di zaman es. Volume karbondioksida di atmosfir bersama pancaran sinar matahari, adalah sebuah sistem yang rumit, yang menentukan situasi iklim di Bumi. Sejak beberapa juta tahun lalu, Bumi mengalami siklus zaman es atau disebut periode glasial dan zaman yang lebih hangat atau periode interglasial secara konstan. Para pakar iklim membuat rumusan sederhana, menyangkut kandungan gas rumah kaca dan pergantian zaman es dan zaman hangat ini. Di zaman yang lebih hangat, kandungan karbon dikosida di atmosfir volumenya satu setengah kali lebih banyak dibanding pada zaman es. Jadi jika dilihat dari sejarah iklim bumi dalam kurun waktu beberapa juta tahun terakhir, zaman ini seharunya kita sudah memasuki zaman es berikutnya. Namun kenyataannya adalah kebalikannya. Suhu rata-rata di Bumi pada dua abad terakhir ini terus meningkat. Penyebabnya, dalam 150 tahun terakhir ini, negara-negara industri maju memproduksi karbondioksida dalam jumlah amat besar, yang kemudian sampai ke atmosfir Bumi. Akibatnya, zaman es berikutnya sesuai fluktuasi iklim bumi, kemungkinan besar tidak akan datang. Padahal, dalam kurun waktu 2,7 juta tahun ini, fluktuasi antara zaman es dan zaman yang lebih hangat, amat stabil. Pengamatan iklim purba, atau Paleoklima di zaman gelologi Kuarter dari era Pleistosen hingga era saat ini Holozen, menunjukan bahwa dalam dua juta tahun terakhir ini, terjadi 16 siklus glasial dan interglasial. Zaman es biasanya berlangsung antara 50 ribu hingga 100 ribu tahun dan zaman yang lebih hangat antara 10 ribu hingga 20 ribu tahun.Menanggapi fenomena baru yang saat ini terjadi, peneliti iklim dan geolog terkemuka Jerman dari pusat penelitian kebumian di Potsdam, Gerald Haug menjelaskan : “Apa yang kita lakukan sekarang adalah sebuah rekayasa pada sistem ini. Kita akan mencapai sebuah nilai ambang batas, yang untuk pertama kalinya tidak dapat dibalik lagi. Jadi kita membuat produk artifisial dalam tatanan yang sama sekali berbeda, yang tidak lagi berkaitan dengan siklus alami. Dan kita membawa sistem iklim ini ke posisi sistem yang amat berbeda.“Dampaknya, kemungkinan zona iklim dan arus samudra juga mengalami pergeseran. Rincian pengaruhnya pada flora, fauna, manusia dan cuaca hanya dapat dilihat, jika prosesnya sudah berjalan cukup jauh. Namun tidak akan dapat dibuat peramalan mengenai sebuah skenario akhir dari proses ini. Model-model yang dibuat untuk kawasan yang berbeda-beda di dunia, hanya menggambarkan kemungkinan perubahan iklim, cuaca dan persyaratan kehidupan. Untuk dapat membuat model menyangkut kemungkinan perubahan iklim global, para peneliti kembali ke sejarah iklim dunia. Mereka memrogram model komputernya untuk dapat membuat simulasi situasi iklim, yang dahulu pernah menjadi kenyataan. Data sejarah bumi termasuk iklimnya dari zaman purbakala diperoleh dari pengeboran sedimen di lautan dan samudra atau lapisan es di kawasan Antartika. Dalam tahun kutub internasional ini, juga akan dilakukan berbagai proyek untuk memperoleh data sejarah dan proses perubahan siklus iklim bumi. Dari lapisan bumi yang didapat dari hasil pengeboran, ibaratnya dapat dibaca bagaimana situasi masing-masing zaman. Misalnya dari inti bor yang berumur sekitar lima juta hingga 1,8 juta tahun lalu, yakni yang disebut era Pliosen dalam sejarah geologi, dapat diperoleh data yang menjelaskan kondisi Bumi saat itu. Haug lebih lanjut menjelaskan :“Di zaman geologi Pliosen terlihat fenomena pemanasan global, jauh lebih tegas dari saat ini. Jadi ini merupakan analogi geologi sebuah dunia, dimana samasekali tidak terdapat lapisan es di seluruh belahan utara. Dan saya yakin, ini sebuah dunia yang kondisinya akan kita capai pada abad ini. Dan pada abad mendatang, diperkirakan bahkan akan terlampaui, dimana seluruh sirkulasi samudra dapat mengalami perubahan.“

3 comments:

yuminti said...

Serasa kuliah Paleontologi ni....
The Present is the key to the past
Berdasarkan hukum ini, keadaan sekaranglah yg menginspirasi teori tentang masa lalu...(hehehe jgn terlalu dipikirin yah...)

Anonymous said...

sudah banyak kejadian alamnya...hanya kita sebagai manusia yang mampu mengatasi,,,n mencegah...carannya beragam...mulai dari mencari ato menciptakan suatu penemuan yan bisa mengurangi produksi karbon dioksida,pegurangan hewan ternak karena gas metana yang dihasilkan dapat merusak lingkungan...dsbagianya....

Dentist Manalapan said...

This was lovely, thanks for sharing this

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Followers

 
© Copyright 2010. yourblogname.com . All rights reserved | yourblogname.com is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com - zoomtemplate.com